Pada tanggal 16-17 Desember 2023, klub robotika Universitas Sriwijaya yang didukung oleh grup riset CoCIS telah menggelar event Rimau Robotic Contest and Exhibition (RRCE) 2023. Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Sriwijaya, Prof. Zainuddin Nawawi. Pada sambutan yang diberikan oleh Wakil Rektor bidang Akademik memberikan apresiasi kepada kegiatan tersebut yang menjadi ajang untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan mahasiswa maupun pelajar di bidang robotika. Bersamaan dengan kegiatan RRCE dilakukan juga peresmian IEEE Student Branch Universitas Sriwijaya yang merupakan IEEE Student Branch kedua di Sumatera. Melalui lauching yang dilakukan, mahasiswa Universitas Sriwijaya yang telah tergabung sebagai anggota IEEE merencanakan berbagai kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2024, seperti General Lecture Series dan International Conference. Kegiatan RRCE dan launching IEEE SB Unsri ini dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah, seperti Bandar Lampung, Kayu Agung, dan Palembang. Selain itu, kegiatan ini juga mengundang counselor IEEE SB Unsri, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik, dan dosen-dosen Jurusan Teknik Elektro serta dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya.

Kegiatan yang digelar selama 2 hari menghadirkan perlombaan untuk kelas Line Follower pelajar dan mahasiswa/umum serta kontes robot Sumo untuk pelajar/mahasiswa/umum. RRCE ini juga menghadirkan lomba inovasi dalam bentuk ekshibisi yang diikuti oleh pelajar Tingkat SMA.

Pada penutup kegiatan, Dr. Bhakti Yudho Suprapto selaku Pembina klub robotika Universitas Sriwijaya yang juga sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik berharap agar kegiatan ini dapat ditingkatkan lagi di tahun yang akan datang.

Wilayah Desa Tanjung Pinang II sebagian besar dalam bentuk rawa dan sungai sehingga dapat dikembangkan menjadi tempat wisata air. Namun, pemerintah desa saat ini belum mengoptimalkan potensi tersebut. Hal ini dikarenakan lokasinya yang masih butuh pengembangan, pendanaan, dan perhatian yang besar dari pemerintah kabupaten maupun provinsi agar Desa Tanjung Pinang II dapat dijadikan destinasi wisata selain Desa Burai yang telah menjadi ikon wisata di Kabupatan Ogan Ilir.

Dalam rangka mengembangkan kawasan wisata air di Desa Tanjung Pinang II dibutuhkan rencana yang menyeluruh dan pemenuhan komponen-komponen pendukung baik dalam bentuk sarana dan prasarana wisata. Diversifikasi atraksi wisata sangat diperlukan dengan merancang atraksi-atraksi wahana dan memadukannya dengan sumber daya wisata yang ada. Penentuan bentuk atraksi juga perlu mempertimbangkan kondisi sumber daya alam yang mendukung. Pada Desa Tanjung Pinang II, kondisi sumber daya alam yang mendukung adalah daerah sungai dan rawa sehingga pengembangan wahana air dalam bentuk sepeda air sangat diperlukan.

Sepeda air yang telah dibuat kemudian diuji kemampuannya agar dapat digunakan pada kawasan wisata. Pengujian ini dilakukan di kolam dengan mengendarai sepeda tersebut. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa sepeda air dapat beroperasi dengan baik di dalam kolam dan memiliki kemampuan apung sehingga aman digunakan sebagai moda transportasi wisata di Desa Tanjung Pinang II. Setelah pengujian menunjukkan hasil yang signifikan, kegiatan pengabdian ini dilanjutkan dengan penyerahan sepeda air kepada desa Tanjung Pinang II melalui Kepala Desa yang dilaksanakan pada 16 November 2023 dengan melibatkan warga desa, mahasiswa tim riset CoCIS, tim dosen, dan mahasiswa pertukaran dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang sedang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Jurusan Teknik Elektro Universitas Sriwijaya. Pada saat penyerahan sepeda air, pengelola desa antusias terhadap pemberian sepeda tersebut dan berharap pemberian sepeda tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, terutama pengelola wisata air di Desa Tanjung Pinang II.

Wahana air yang diberikan ke Desa Tanjung Pinang II tidak hanya menjadi sarana rekreasi yang menyenangkan, tetapi juga memiliki dampak positif dalam menyediakan akses air bersih bagi masyarakat. Pengabdian ini perlu melibatkan partisipasi aktif warga desa dalam tahap perencanaan, konstruksi, dan pemeliharaan.

Selain wahana air, pengabdian masyarakat juga menyerahkan perahu pembersih gulma. Alat ini diharapkan berkontribusi pada menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di kawasan wisata Desa Tanjung Pinang II.

Pengabdian masyarakat di Desa Tanjung Pinang II ini menciptakan suasana kebersamaan yang erat dan memperkuat rasa memiliki terhadap lingkungan mereka. Semangat positif ini diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan upaya serupa demi mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Pada bulan Juni dan Juli 2023, dua peneliti CoCIS Dr. Bhakti Yudho Suprapto dan tim, serta Dr. Eng. Suci Dwijayanti dan tim berhasil mendapatkan paten sederhana dan paten.

Paten sederhana yang didapatkan oleh Dr. Bhakti Yudho Suprapto dan tim berjudul “Sistem Pemantauan dan Penyiraman Perkebunan Secara Otomatis Berbasis Internet of Things”. Sistem Pemantauan dan Penyiraman Perkebunan Secara Otomatis Berbasis Internet of Things (IoT) ini adalah solusi yang menggabungkan teknologi dengan kebutuhan mendesak dalam sektor pertanian.

Inovasi ini memiliki potensi besar untuk mengubah cara petani merawat perkebunan mereka dan meningkatkan produktivitas serta efisiensi pertanian. Sistem ini memanfaatkan sensor-sensor IoT untuk memonitor kondisi lingkungan di sekitar perkebunan dan mengoptimalkan penyiraman tanaman berdasarkan data yang dikumpulkan secara real-time.

Beberapa keunggulan utama dari Sistem Pemantauan dan Penyiraman Perkebunan Berbasis IoT adalah:

1. Kemampuan Prediktif: Sistem ini dapat meramalkan kebutuhan penyiraman berdasarkan data cuaca dan kelembaban tanah, sehingga mengurangi pemborosan air.
2. Efisiensi Energi: Petani dapat mengurangi penggunaan energi dan sumber daya dengan mengintegrasikan penyiraman otomatis dengan jadwal yang optimal.
3. Keselamatan Tanaman: Dengan pemantauan yang cermat, sistem ini membantu mencegah penyakit dan kondisi yang merugikan tanaman.
4. Aplikasi Seluler: Pengguna dapat memantau dan mengendalikan sistem dari jarak jauh melalui aplikasi seluler, meningkatkan fleksibilitas dalam pengelolaan perkebunan.

Pemberian paten ini juga membuka peluang bagi sektor pertanian untuk mengadopsi teknologi ini dengan lebih luas. Hal ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi petani dalam meningkatkan hasil panen mereka. Selain itu, ini merupakan contoh nyata bagaimana teknologi IoT dapat memberikan kontribusi positif terhadap sektor pertanian yang penting.

Sedangkan paten yang didapatkan oleh Dr. Eng. Suci Dwijayanti dan tim berjudul “Sistem Pendeteksian Posisi pada Transportasi Umum Secara Real-Time.” Inovasi ini diharapkan akan mengubah cara kita berinteraksi dengan transportasi umum dan meningkatkan efisiensi dalam mobilitas perkotaan. Dengan bantuan teknologi ini, pengguna transportasi umum dapat melacak dan memantau lokasi tepat dari kendaraan-kendaraan dalam waktu nyata melalui aplikasi seluler atau platform yang sesuai.

Manfaat utama dari sistem ini termasuk:

1. Penyederhanaan Perjalanan: Penumpang dapat melihat posisi tepat dan estimasi waktu tiba kendaraan, menghilangkan ketidakpastian dan waktu tunggu yang panjang.
2. Efisiensi Transportasi: Operator transportasi umum dapat mengoptimalkan rute dan jadwal berdasarkan data waktu nyata, mengurangi kemacetan dan penundaan.
3. Kepatuhan Regulasi: Sistem ini dapat membantu pemerintah dan otoritas transportasi untuk memastikan kepatuhan operator dengan regulasi dan standar keselamatan.
4. Layanan yang Lebih Baik: Penumpang akan mendapatkan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan prediktabil dengan mengandalkan informasi waktu nyata.

Paten ini merupakan langkah dalam mendukung transportasi umum yang lebih modern dan efisien. Pemberian paten ini juga membuka peluang bagi perusahaan teknologi untuk mengembangkan aplikasi dan solusi berbasis sistem ini, yang dapat menghasilkan inovasi lebih lanjut dalam mobilitas perkotaan. Ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas, emisi gas buang, dan meningkatkan penggunaan transportasi umum.

Melalui kedua paten ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia pertanian dan transportasi.